Sunday, December 21, 2008

Sekolah Sepak Bola (SSB) "Tandang" banyak Lahirkan Pemain Unggulan


 
SUMEDANG - Sekolah Sepak Bola (SSB) "Tandang" sejak berdiri tahun 1989, yang waktu ini masih bernama Pendidikan dan Latihan "Tandang" di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia, ternyata banyak melahirkan pemain unggulan.
Bahkan, dari SSB "Tandang" inilah, lahir pemain-pemain sepakbola prai maupun wanita hingga bisa merebut Juara Nasional tahun 2008.
 
SSB "Tandang" yang dipimpin H Ade Hidayat saat ini memiliki 350 siswa meliputi kelompok usia 7 - 8 tahun (Pemula B); 8 - 9 tahun (Pemula A); 10 - 11 tahun (Madya);
11 - 12 tahun (Remaja); dan 12 - 14 tahun (Dewasa).
 
Mereka dibina oleh Encas Mahpudin bersama empat pelatih masing-masing Otong Supriatna, Dodo, Maman, dan Dadan Nurjaman. Selain itu, dibantu pula oleh pengasuh harian Ade Wasa.
 
Prestasi yang dicapai di antaranya Juara III Nasional (2003); Semi Finalis Kejuaraan Nasional (2005); Juara Bersama Nasional (2006); dan Juara Nasional (2008)
Menurut Encas Mahpudin, menjadi kebanggaan tersendiri jika melihat anak didiknya berprestasi di antaranya yang direkrut PERSIB Bandung (Ruhiyat, Eka dll), bahkan Dervis direkrut menjadi pemain di PERSIJA Jakarta.
 
Khususnya pemain wanita, di antaranya Wiwin, Komala, Nenden dan Ai Siti, telah berhasil merebut Juara I tingkat nasional tahun 2008. "Ini menjadi pendorong bagi para pemula, bahwa ternyata banyak potensi di Kabupaten Sumedang yang masih harus digali dan dibina," kata Encas.
 
Selain itu, lanjutnya, beberapa pemain wanita yakni empat orang memperkuat tim nasional ke SEA Games, Kejuaraan Yunior di Korea Selatan 3 orang; Kejuaraan Yunior di Thailand sebnayak 2 orang.
 
Diakui kemampuan biaya SSB "Tandang" masih sangat terbatas, sehingga belum bisa mengelola manajemen secara profesional. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten Sumedang, bisa memberikan bantuan biaya kepada kami, sebab ternyata minat masyarakat sangat tinggi," katanya.
 
Kecuali itu, kata Encas, SSB "Tandang" yang saat ini dipimpin H Ade Hidayat, akan menyelenggarakan musyarawah yang akan menghadirkan pengurus PERSES Sumedang dan Pengurus Daerah PSSI Jawa Barat.
 
"Mudah-mudahan setelah itu kita bisa mengelola SSB ini secara profesional. Dan untuk menjadi profesional, kita perlu dukungan dari berbagai pihak," tegas Encas.
 
Untuk sementara waktu, katanya, proses pelatihan di persawahan selama Stadion Ahmad Yani masih diperbaiki.
"Disini kita sewa tanah. Kalau tidak begini, kasihan anak-anak jika tidak mendapat pelmbinaan. Karenanya, walaupun di lahan pertanian, latihan harus jalan terus," tandasnya.***

1 comment:

Anonymous said...

Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti pelatihan?