Thursday, December 11, 2008

Badan Jalan Desa Amblas Lalulintas di Citepok Ditutup

SUMEDANG - Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, belum lama ini, khususnya di Desa Citepok dan Desa Pasireungit, Kecamatan Paseh, telah menyebabkan jalan desa terputus akibat amblas sepanjang 70 meter dengan kedalaman 2 meter.

Tentu saja, hubungan lalulintas yang melewati jalan desa ini, untuk sementara ditutup. Peritiwa tersebut terjadi Rabu (11/12), yang mendapat perhatian serius dari Pemkab Sumedang dengan dilaksanakannya kunjungan kerja Wakil Bupati Sumedang Taufiq Gunawansyah, Kamis (12/12).

Risma Setia Tresna, Camat Paseh saat dihubungi, menyebutkan bahwa memang dalam musim hujan tahun 2008 ini, di sejumlah wilayah desa terjadi bencana alam, khususnya tanah longsor. Meski demikian, musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Peristiwa yang cukup menggemparkan, yakni badan jalan desa amblas di Desa Citepok sepanjang 70 meter dengan kedalaman 2 meter. Soalnya, jalan ini sangat diperlukan masyarakat.

Menurut dia, guna menanggulangi kajadian ini, Risma menilai hanya melalui relokasi jalan. "Lahan untuk relokasi memang ada, dan hal ini akan membutuhkan biaya cukup ringan. Saya yakin, masyarakat akan rela mengeluarkan tanahnya untuk pembuatan jalan baru," katanya.

Sementara itu, H Atang Riva'i, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang, menyebutkan badan jalan yang amblas tadi sulit untuk dikembalikan melalui cara pengarugan tanah. "Sebab, jika kita buatkan jalan lagi, bisa amblas lagi karena memang tanahnya labil," ungkapnya.

Kecuali itu, guna penanggulangan jalan ini, Atang mengatakan bisa diatasi dengan cara pembuatan jembatan di atas badan jalan yang amblas tadi.

"Kalau kita taksir, pembuatan jembatan ini diperkirakan memerlukan biaya sekitar 700 juta rupiah. Kalau memang ini menjadi satu-satunya alternatif, Insya Alloh kita akan berusaha di Jakarta," paparnya.

Berbicara tentang kemungkinan alternatif lain yakni pembuatan jalan baru, Atamg untuk sementara waktu menilai harga tanah disana kemungkinan akan memerlukan biaya terlalu mahal.

"Kalau memang bisa terjangkau, kenapa tidak. Untuk mengatasi jalan ini, kita akan melakukan pengkajian beberapa alternatif dan perencanaan," tambah Atang Riva'i.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

No comments: