Tuesday, December 23, 2008

Lima Himbauan Bupati Don agar SKPD Pertajam Alokasi Anggaran

SUMEDANG - Kondisi rencana APBD 2009 yang kurang menguntungkan, H Don Murdono, Bupati Sumedang, Jawa Barat, menyerukan lima buah himbauan kepada seluruh SKPD, agar mempertajam alokasi anggaran seefektif mungkin.

Penajaman alokasi ini dengan memberikan perhatian khusus pada upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dan mempercepat pembangunan infrastruktur yang mamp menunjang perekonomian daerah khususnya sektor riil.

Di samping itu, mengembangkan kebijakan inovatif sehingga dapat mendorong pertumbuhan dunia usaha, mengendalikan tingkat konsumsi dan meniingkatkan investasi.

Mengurangi belanja perjalanan dinas, honorarium, rapat-rapat di luar kantor, dan pembatasan pemberian hibah maupun bantuan sosial yang relatif rendah nilai manfaatnya dalam menghadapi dinamika perubahan yang terjadi. Melakukan upaya penghematan penggunaan energi listrik, bahan bakar, dan telepon semaksimal mungkin.

Terakhir,secara khusus Bupati Sumedang mengharaokan adanya adanya kebersamaan di antara seluruh stakeholder melalui peningkatan kerjasama lintas sektoral.

"Hal ini untuk menangani semua persoalan sebagai dampak dari adanya pengaruh krisi keuangan di Amerika Serikat," tegas Don Murdono.

Menanggapi adanya wacana yang berkembang dan mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui pinjaman daerah, Don Murdono menyampaikan penghargaannya.

Namun demikian, lanjutnya, pada saat ini Bupati akan lebih memfokuskan pada pemanfaatan dana yang dimiliki secara maksimal.

"Temasuk dana-dana lain yang diperoleh melalui dana dekonsentrasi dan dana pembantuan yang tidak melalui
APBD Kabupate Sumedang.

Pihaknya, ungkap Don pula, akan melangkah dan mengadakan kajian secara teliti terhadap pelaksaaan pinjaman daerah. "Sehingga apabila hal tersebut dilaksanakan benar-benar tepat waktu dan tepat sasaran," tegas Don Murdono.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

Bupati Don Pesimis Tak Akan Tercapai Pelaksaaan Tahun I RPJMD

SUMEDANG - Tahun pertama pelaksanaan RPJMD (rencana pembanguan jangka menengah daerah) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mendapat tantangan berat. Bahkan, pesimis capaian kinerja RPJM tak akan tercapai secara optimal.

"Oleh karena itu, dengan kondisi demikian memerlukan kearifan kita bersama," kata H Don Murdono, Bupati Sumedang usai penandatanganan Nota Kesepakatan PPAS (prioritas dan plafon anggaran sementara) 2009 dalam Rapat Paripurna DPRD, Senin (22/12) malam.

Menurut dia, program kegiatan yang diusulkan masing-masing SKPD (satuan kerja perangkat daerah) melalui pagu indikatif SKPD dan aspirasi masyarakat tak dapat diakomodir sepenuhnya.

"Namun, kami upayakan secara bertahap, dengan tetap optimis dan terus berusaha mencari kesempatan ruang dan peluang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Posat," tandasnya.

Don sebelumnya, menyebutkan bahwa kondisi kemampuan keuangan daerah pada TA 2009 kurang begitu menguntugkan.

Hal ini, lanjut Don, bisa dirasakan pendapatan daerah dari DAU (dana alokasi umum) ternyata tak sebanding dengan kebutuhan untuk membiayai belanja pegawai.

Di antaranya, gaji CPNS, penyesuaian gaji CPNS menjadi PNS, kenaikna berbagai tunjangan fungsional dan pemenuhan rapel gaji dan tunjangan fungsional serta rencana kenaikan gaji pokok 15 persen.

"Kesemua itu memerlukan dana sangat besar, sehingga berpengaruh terhadap pemenuhan belanja program dan kegiatan SKPD dan kegiatan urusan wajib dan pilihan," katanya.

Karenanya, APBD 2009, kata Bupati yang masih membujang ini, pada tahun pertama pelaksanaan RPJMD, pencapaian kinerja takan tercapai secara optimal.

Berbicara tentang PPAS, Don Murdono menjelaskan PPAS disusun dengan tujuan untuk menetukan skala prioritas pembangunan daerah; menentukan prioritas program untuk masing-masing urusan; dan menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-&masing program/kegiatan.

Selain itu, lanjutnya, PPAS ini adalah dokumen perencanaan yang akan dijadikan pedoman oleh Panitia Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam menyusun rancangan APBD 2009.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

Anggaran Perbaiikan dari DAK Nihil Kerusakan Jalan sulit Ditangani

SUMEDANG - Meski untuk sementara, DPU Bidang Binamarga Kabupaten Sumedang, Jabar tak akan mampu merealisasikan aspirasi warga Desa Keboncau, Kecamatan Ujungjaya, yang menghendaki perbaikan kerusakan jalan kabupaten.

Pasalnya, setelah DAK (dana alokasi khusus) Binamarga dihapus dari pusat, maka dana yang tersedia di APBD Kabupaten Sumedang, tak akan mencukupi untuk perbaikan jalan tersebut.

Adang Syamsudin, Kepala Bidang Binamarga DPUK Sumedang, Selasa (23/12), mengatakan untuk sementara pihaknya "angkat tangan" yang diakibatkan karena kesulitan APBD 2009.

Secara teknis kerusakan jalan kabupaten Keboncau-Kudangwangi sepanjang 6 Km ini akan membutuhkan dana tak kurang dari Rp 3 milyar. Pasalnya, apabila hanya dengan perbaikan routin tanpa peningkatan dengan beton struktur, sangat rentan terhadap kerusakan.

Menurut Adang, peningkatan ruas jalan tersebut sebenarnya sudah berulangkali diusulkan. Hanya saja, sampai sekarang belum terealisasi. "Apalagi sekarang dalam kondisi APBD seperti ini, rasanya sulit untuk memenuhi harapan masyarakat," paparnya.

Namun demikian, kata Adang, jajaran DPUK akan mencoba berusaha menembus pusat dengan harapan bisa memboyong bantuan pusat. "Hanya dari pusat harapan kita. Soalnya, jika meminta ke provinsi, kita akan mentok karena aturan," paparnya.

Dikatakan, panjang ruas jalan kabupaten 796 Km. Kondisi jalan yang masih tergolong baik hanya 40 persen (400 Km), dan sisanya dalam kondisi rusak hingga rusak berat (20 persen). "Perubahan dari rusak ringan menadi berat ini seiring dengan musim hujan," kata Adang. ***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

KPU Menggelar Workshop Pendidikan Pemilih Pemula

SUMEDANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kini semakin gencar melakukan sosialisasi dan pendidikan bagi Pemilih Pemula. Bukan hanya kepada masyarakat atau para bakal calon legislatif, juga pelajar dan mahasiswa.

Kegiatan Worshop Pendidikan Pemilih Pemula untuk Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif, 9 April 2009 ini, KPU mencoba mengelar simulasi pemungutan suara, sebelum pembukaan Workshop.

Hasilnya, dari sekitar 100 pelajar dan mahasiswa, dalam simulasi yang dilaksanakan di Aula Pemerintah Kabupaten Sumedang, Selasa (23/12 tersebut, masih banyak yang
melakukan kesalahan saat memberikan suara.

Asep Kurnia, Ketua KPU Kabupaten Sumedang didampingi anggota, masing-masing Hersa Sentosa; Rika Kusdinar; Nina Yuningsih; dan Usman Ruhiyat.

Menurut Asep, workshop semacam ini dinilai penting, karena sistem pemberian suara pada Pemilu 2009 ini sangat berbeda. "Jika para pelajar atau mahasiswa banyak kesalahan dalam memberikan suara, wajar, karena banyak di antara calon legislatif juga banyak yang melakukan kesalahan saat harus memilih di atas kertas suara.

Menurut dia, sistem pemilihan pada Pemilu 2009, pada Pemilu yang lalu, menggunakan sistem "coblos", tetapi saat ini dilakukan dengan cara "centang" di tempat atau nama calon legislatif yang tersedia dalam surat suara.

Suasana workshop tersebut cukup menarik, karena para pelajar dan mahasiswa tampak cukup penasaran dengan sistem Pemilu 2009.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

Monday, December 22, 2008

Warga Desa Keboncau Demo Tuntut Perbaikan Jalan

SUMEDANG - Sedikitnya 500 warga Desa Keboncau, Kecamatan Ujungjaya, Kabpaten Sumedang, Jabar, Senin (22/12), turun ke jalan menggelar aksi demo. Mereka menuntut perbaikan jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Keboncau ke Desa Kudangwangi.

Aksi mereka dibalut dengan teatrikal menanam padi dan mengail ikan di jalan yang penuh kubangan air. Tentu saja aksi mereka menarik perhatian masyarakat.

Seperti diketahui, kondisi jalan tersebut sejak bertahun-tahun mengalami kerusakan yang cukup parah. Lihat saja di ruas jalan sepanjang 4 Km bila turun hujan jalan tergenang air.

Koordinator Lapangan demo Asep Maman, mengatakan aksi turun ke jalan ini dilakukan karena warga sudah cukup kesal. Pasalnya, permohonan perbaikan jaln telah sejak lama namun samoai saat ini tak juga dipenuhi Pemerintah Kaupaten Sumedang.

"Lihat saja, jalan ini adalah jalan kabupaten, tetapi kenapa kerusakan sudah bertahun tahun, justru dibiarkan begitu saja tanpa upaya perbaikan," tandasnya.

Menurut Asep, jalan Keboncau - Kudangwangi dibangun pada 2001 pada masa Bupati Sumedang H Miscbah. Selama tujuh tahun ternyata tak ada perbaikan, meskipun kondisi jalan ini rusak parah.

"Kami melalui pemerintah desa dan Kecamatan Ujungaya telah melaporkan tentang kerusakan jalan ini berulang kali, tetapi tetap tak ada realisasinya," tutur Asep.

Akibat kerusakan jalan tersebut akses jalan dari Keboncau menuju Kudangwangi terhambat, bahkan bila turun hujan yang menimbulkan genangan air, kendaraan roda dua apalagi mobil sulit melintas kesana.

Bahkan, dampak lainnya adalah angkutan hasil bumi terpaksa harus memutar jalan, sehingga mengakibatkan terjadinya kenaikan biaya angkutan.

"Demo turun ke jalan ini sebagai awal saja. Tetapi bila masih belum juga ada tanggapan, kami akan melakukan demo ke Pemerintah Kabupaten Sumedang," tegas Asep Mamat.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

Hari Ibu ke-80 tahun 2008 di Kabupaten Sumedang

Peringatan Hari Ibu ke 80 di Kabupaten Sumedan, Jawa Barat, ditandai dengan penyerahan Piagam dan Bea Siswa sebesar Rp 1 juta untuk tiga konsumen listrik yang dinilai hemat dalam pemkaian energi listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN), Senin (22/12).

Bupati Sumedang H Don Murdono dalam sambutan tertulis yang disampaikan Wakil Bupati Sumedang Taufiq Gunawansyah, menyebutkan bahwa peringatan Hari Ibu kali ini sangat bermakna, karena genap satu abad Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta, 22-23 Desember 1928.

Dengan memperingat Hari Ibu, agar semua lapisan masyarakat senantiasa mengenang dan menyegarkan ingatan akan pentingnya pemahaman dan penghayatan serta perjuangan dan kebangkitan kaum perempuan.

"Kaum perempuan Sumedang diharapkan dapat mewariskan dan mengembangkan nila-nilai keteladanan, kejuangan, kecintaan terhadap tanah air, semangat bela negara serta semangat kerja yang dilandasi oleh kegigihan,
kesungguhan, ketekunan dan profesionalisme," tandasnya.

Sementara itu,Tatang Gunawan, Manajer PLN APJ Sumedang, penyerahan penghargaan dan Bea Siswa tersebut masih dalam upaya sosialisasi dan untuk memotivasi konsumen lainnya agar bisa hemat menggunakan energi lsitrik.

Setelah penilaian tingkat konsumen rumah tangga, di tahun 2009 akan dinilai pula hemat penggunaan listrik di setiap instansi pemerintah. "Kita akan tetap melaksanaan sosialisasi hemat energi listrik ini," kata Tatang.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

Kotakulon jadi Kelurahan Siaga Pertama di Sumedang

SUMEDANG - Kotakulon menjadi kelurahan pertama di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kelurahan ini telah berhasil membentuk Kelurahan Siaga (Siap Antar Jaga), dan telah di resmikan Dr H Hilman Taufik WS, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Sabtu (20/12).

"Untuk tingkat kelurahan, kotakulon memang yang pertama membentuk Kelurahan Siaga di Sumedang. Sedangkan untuk tingkat desa sudah ada beberapa Desa Siaga," tandas Hilman.

Menurut Hilman, Kelurahan Kotakulon yang telah menjadi Kelurahan Siaga ini, diharapkan enam kelurahan lainnya akan segera dibentuk menjadi Kelurahan Siaga pula.

"Melalui pembentukan Kelurahan Siaga Kotakulon,diharapkan dapat lebih meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat di Kotakulon," kata Hilman.

Dijelaskan, masalah kesehatan bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, tetapi merupakan tanggungjawab bersama, dan masyarakat memiliki peranan penting.

Yan Yan AM, Ketua Kelurahan Siaga Kotakulon, menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah memiliki 111 kader yang tersebar di 16 Rukun Warga.

Sebelumnya, para kader tersebut telah mengikuti pelatihan, bahkan untuk membentuk kelurahan Siaga ini, pihaknya terlebih dahulu melakukan studi banding.

"Alhamdulilah respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat baik sehingga Kelurahan Siaga Kotakulon dapat terbentuk," tambahnya.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

Hari Ibu di Kotakulon: 16 Bapak Ikuti Lomba Memasang Popok

SUMEDANG - Ini yang unik dari warga Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Dalam memperingati Hari Ibu ke-80/2008, mereka menggelar Lomba Memasang Popok, khusus bagi kaum pria.

Puluhan orang tua dari 16 Rukun Warga se-Kelurahan Kotakulon, Sabtu (20/12) lalu dibuat sibuk mengikuti lomba memasang popok bayi yang digelar di Kelurahan Siaga, Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Sumedang.

Kontan saja, kegiatan yang cukup meriah tersebut mendapat perhatian dari masyarakat Kotakulon, karena menjadi ajang hiburan gratis.

Para orang tua tersebut datang ke tempat perlombaan, masing-masing membawa anak yang berusia di bawah lima tahun. Mereka bersaing mengadu keterampilan memasang popok.

Yang menarik, dalam perlombaan ini tak sedikit bapak-bapak terpaksa dibuat sibuk bukan hanya memasang popok juga berusaha menghentikan bayi mereka yang menangis.

Yan Yan AM, Panitia Pelaksana Kegiatan, menjelaskan jumlah peserta yang mengikuti lomba ini sebanyak 16 orang, yakni masing masing Rukun Warga mengirimkan satu orang perwakilan.

"Setiap bapak yang mengikuti kegiatan ini diharuskan membawa bayi untuk dipasangi popok yang telah disediakan panitia," katanya.

Ditambahkan, kegiatan ini baru pertama kali digelar di Kelurahan kotakulon, dan mungkin saja yang pertama terjadi di Kabupaten Sumedang.

Menurut Yan Yan, tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat sejauh mana keterlibatan kaum pria dalam membantu istri dalam kehidupan rumah tangga.

"Hal ini kita laksanakan dengan mengambil momentum Peringatan Hari Ibu, dan kita sehingga kita coba melihat bagaimana keterlibatan sang ayah dalam membantu istri terutama kegiatan memasang popok untuk anaknya sendiri," tuturnya.

Dari kegiatan ini pula, diharapkan kaum pria bisa siap menangani anaknya masing-masing ketika istri sedang sakit atau istri harus mengikuti kegiatan d luar rumahi.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

Sunday, December 21, 2008

40 Desa Bersaing untuk Peroleh Padat Karya Produktif

SUMEDANG - Program Padat Karya Produktif akan digelar di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sekitar Pebruari 2009. Sebanyak 40 Kepala Desa akan diseleksi melalui pembuatan proposal, ketepatan proposal, dan ketepatan lokasi.

Hanya saja, dari 40 desa yang diwajibkan mengikuti beberapa tahap seleksi tadi, akan dipilih 21 desa saja yang akan menerima alokasi program Padat Karya Produktif.

Hal itu dikemukakan H Dadi Muhtadi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang usai memberikan paparan sosialisasi kepada 40 Kepala Desa dan beberapa Camat di aula Penginapan Karya Nunggal Paseh, Sabtu (20/12).

Menurut Dadi, program tersebut dalam upaya penanggulangan pengangguran dan kemiskinan, yang akan melibatkan 80 orang per hari selama 40 hari kerja, dan
akan mendapat imbalan Rp 35.000/hari/orang.

Dijelaskan, untuk program ini Sumedang mengusulkan 40 desa ke Departemen Tenaga Kerja. Hanya saja, pemerintah pusat hanya merekomendasikan bahwa program ini untuk 21 desa yang dinilai memenuhi syarat.

Bagi 40 Kepala Desa tersebut diharuskan membuat proposal dengan kegiatan yang jelas. Pembuatan proposal tersebut harus segera dikirimkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga Jumat (26/12) pukul 14.00 WIB.

"Kepala Desa yang telat menyerahkan proposal atau melewati batas waktu yang ditentukan, maka akan dianggap mengundurkan diri," kata Dadi.

Adapun perlakuan bagi desa yang telah menyerahkan proposal, akan segera dilakukan pengecekan ke lapangan.
"Saya sendiri yang akan memimpin survey tersebut," tandasnya.

Sebelum memasuki pelaksanaan program yang direncanakan sekitar Pebruari 2009, dari setiap desa akan diambil 10 orang untuk dilatih sesuai bidang kegiatan yang diusulkan untuk memantapkan keahlian penduduk.

Adapun honorarium yang akan diberikan selama 40 hari yakni sebesar Rp 35.000/hari. Diharapkan, dengan program Padat Karya Produktif ini, pengangguran akan berkurang.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita