Thursday, December 11, 2008

Hindari Raskin Susut BULOG minta Timbang dulu Sebelum Diterima

SUMEDANG - Susut. Itulah yang menjadi persoalan penyaluran program beras untuk keluarga miskin (Raskin). Jumlah susut diperkirakan bisa mencapai 1 Kg per satu karung beras dengan bobot 15 Kg.

Persoalan ini mengemuka dalam evaluasi Program Raskin 2008 di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang dihadiri Wakil Kepala BULOG Sub Divisi Regional I Bandung, H Mukhlis, Kamis (12/12).

Dalam evaluasi Program Raskin 2008 tersebut, dibuka resmi Pejabat Lapangan Harian (Plh) Surrys Laksana Putra, dan menghadirkan seluruh Kepala Desa/Kepala Kelurahan.

Acara ini ditandai dengan penyerahan penghargaan dari BULOG Subdivre I Bandung kepada lima desa yang berpretasi dalam Program Raskin, yakni Desa Sukamantri (Kecamatan Tanjungkerta); Desa Sukamukti (Kecamatan Tanjungmedar); Desa Sukamenak (Kecamatan Darmaraja); Desa Cintajaya dan Desa Cimanintin (Kecamatan Jatigede).

Faizal, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda), menyebutkan bahwa penghargaan tersebut diserahkan bagi desa-desa yang dinilai terbaik dalam pengelolaan administrasi maupun keuangan Program Raskin.

Kecuali itu, kata Faizal, memang terdapat beberapa desa yang bermasalah dalam penyaluran Raskin tersebut. Karenanya, untuk menyelesaikan persoalan tunggakan baik Pemkab Sumedang maupun BULOG akan segera mengambil langkah-langkah.

Dijelaskan, total alokasi Program Raskin 2008 sebesar 14.475.825 Kg. Sementara alokasi sampai bulan November 2008 sebesar 13.235.040 Kg, dan telah terserap 12.918.485 Kg (97,61%).

Menurut Faizal, permasalahan yang paling menarik adalah terjadinya bobot beras yang susut. Waka Subdivre Bandung meminta kepada setiap desa/kelurahan, agar setiap menerima kiriman beras, sebelum masuk gudang, diminta agar dilakukan penimbangan.

Hal ini untuk menjaga bobot yang ditargetkan. Adapun kekurangan atau terjadi susut dari setiap karung (15 Kg), BULOG menjamin akan menambah jumlah kekurangannya.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

No comments: