Friday, December 5, 2008

Cimande Banjir 542 Rumah terendam, Bantuan Lamban Warga Menjerit

SUMEDANG - Sedikitnya 542 rumah warga di empat desa Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terendam banjir akibat sungai Cimande meluap, Rabu (3/12) malam. Banjir kedua kali ini lebih parah dari yang pernah terjadi dua pekan lalu.

Peristiwa banjir tidak hanya merendam Desa Cihanjuang,Desa Sindangpakuwon, dan Sukadana, tetapi meluas ke Desa Mangunarga. Luapan sungai Cimande ternyata belum juga surut, karena hujan hingga Kamis (4/12) masih terus mengguyur.

Berdasarkan data sementara dari pemerintah kecamatan hingga Rabu (3/12) pukul 23.30, rumah yang terendam yakni di Desa Cihanjuang meliputi Dusun Cijaringao, Babakan Situ sebanyak 260 rumah. Jumlah ini belum termasuk rumah yang terendam di Dusun Lakbok yang tergolong paling parah.

Sementara itu di Desa Mangunarga 160 rumah terendam banjir meliputi Dusun Warungcai dan Cikijing. Di Desa Sukadana terdapat 70 rumah di Dusun Bunter, Ciparuang, dan Bojong Bulan, namun belum termasuk di Dusun Pangsor. Di Desa Sindangpakuwon tercatat 52 rumah terendam di Dusun Cimande dan Gunungtanjung.

Banjir sungai Cimande terjadi sejak pukul 00.00 hingga pukul 03.00 dini hari, akibat hujan besar terus melanda kawasan padat penduduk ini.

Menurut warga hujan deras mulai turun sejak pukul 16.00. Air terus naik ke dalam rumah dan merusak perabotan rumah dengan cepat. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Memprihatinkan, banjir tersebut terpaksa menahan sejumlah warga Cihanjuang yang baru pulang kerja tidak berani masuk ke permukiman. Mereka tampak menunggu air sungai surut di pinggir jalan Raya Bandung-Rancaekek.

Salah satu pabrik pemintalan benang milik PT Indo Prima di Desa Cihanjuang tak luput dari banjir. Bahkan,tembok pembatas pabrik setinggi 4 meter pun jebol dihantam air bah.

Air yang masuk ke dalam pabrik sektinggi 20 Cm dan diperkirakan merendam kapas dan mesin-mesin produksi. Perusahaan dipastikan menderita kerugian besar dan ribuan karyawan bisa terancam dirumahkan.

Salah seorang penduduk Dusun Lakbok, Desa Cihanjuang, Sasa (44), mengatakan bahwa sungai Cimande meluap dengan cepat dan masuk permukiman mulai pukul 23.00.

Warga yang sebelumnya tak menduga bakal terjadi banjir besar akhirnya berlarian keluar rumah menyelamatkan diri
dan mencari tempat yang lebih aman.

“Air yang datang begitu cepat dan arusnya sangat kuat. Kami tidak menyangka karenanya kami segera menyelamatkan keluarga. Ini banjir yang paling parah sejak tujuh tahun lalu,” ungkap Sasa.

Warga mengeluhkan tindakan Pemkab Sumedang yang dinilai lamban dalam mengatasi korban banjir ini. Bahkan saat banjir menyergap, tak seorangpun tim SAR yang membantu warga yang sedang panik menyelamatkan diri. Karenanya, warga terpaksa menyusuri air bah meskipun mengandung risiko sangat berat.

“Bantuan yang paling dibutuhkan warga perahu karet untuk mengevakuasi warga terutama para lanjut usia dan bayi. Saat ini warga masih was-was takut banjir lagi,” kata Ikhsan, Sekretaris Desa Cihanjuang.

Celakanya, hingga Kamis pagi belum ada bantuan makanan dari Pemkab Sumedang. Padahal, kata Ikhsan,warga sangat membutuhkan bantuan.***


Share/Save/BookmarkBookmark and Share
baca berita di lintas berita

No comments: